LAPORAN BACAAN PERTAMA JULIANTI mengenai Kultur Sekolah
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabaraktuh
Nama saya julianti, dari fakultas FTIK IAIN Pontianak prodi Pendidikan Agama Islam semester 4 kelas 4I.
Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan laporan bacaan saya mengenai "kultur sekolah". Kata kultur sekolah terdiri dari 2 kata yaitu kultur dan sekolah, nah dimana kultur ini sendiri artinya budaya. Kultur atau budaya adalah kekuatan konstitutif untuk inovasi dan perubahan sosial, sekaligus kekuatan reflektif dalm melakukan peran legitimasi sosial. Kultur merupakan pandangan hidup yang diakui bersama oleh kelompok masyarakat yang mencakup cara berpikir, berprilaku, bersikap,nilai yang tercermin baik dalam bentuk fisik maupun abstrak. Kultur secara alamiah dapat diwariskan dari satu generasi ke generasi seterusnya. Adapun Salah satu upaya untuk mewariskan kultur antar generasi yang terstruktur dan terukur, maka sekolah sebagai lembaga pendidikan formal didesain sebaik mungkin untuk memperlancar transmisi kultural tersebut. Faktor kultural ini sangat penting dalam mendorong dinamika perubahan khususnya dalam konteks persekolahan.
Di zaman era globalisasi dan milenial ini perubahan sosial di masyarakat sudah semakin marak. Perubahan sosial tersebut membawa implikasi dalam dunia pendidikan. Hal ini karena sektor kebudayaan merupakan salah satu faktor penentu kemajuan suatu bangsa atau generasi. Karena jika pendidikan tidak didasari dengan kebudayaan maka akan menghasilkan generasi yang tercabut dari kehidupan masyarakat nya.
Sedangkan Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, di mana ketika itu sekolah adalah kegiatan pada waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Sekolah adalah lembaga untuk para siswa pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru. Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa mengalami kemajuan melalui serangkaian kegiatan belajar mengajar di sekolah.
Kultur sekolah merupakan budaya sekolah yang dapat memberikan pengaruh terhadap kehidupan masyarakat disekolah baik itu pengaruh positif maupun pengaruh negatif tergantung dari karakteristik budaya sekolah tersebut. Kultur sekolah menjadi kekuatan sekaligus modal dalam melaksanakan pendidikan yang Memperhatikan kecerdasan spiritual siswa . Kultur sekolah sangat penting dan mempengaruhi pola kehidupan Warga sekolah. Kultur sekolah yang baik akan tercermin dalam cara Berpikir, berperilaku, dan nilai kearifan dalam kehidupan warga sekolah Secara nyata maupun abstrak. Namun, perhatian terhadap kultur sekolah Masih belum dianggap sebagai faktor berpengaruh terhadap kualitas Pendidikan. Kultur sekolah belum menjadi prioritas bagi peningkatan mutu Pendidikan di tanah air. Meskipun pengembangan kultur sekolah tersirat Dalam berbagai program sekolah, namun belum nampak keberpihakan Pada upaya pengembangan ragam kecerdasan siswa. Misalnya, program Manajemen mutu berbasis sekolah belum mencerminkan kultur sekolah Yang berpihak pada pola pikir, perilaku, dan kenyamanan siswa dalam Belajar di sekolah. Demikian pula, sekolah unggul yang hanya menerima Siswa yang memiliki kecerdasan tunggal bahkan menjadi bias dengan kultur sekolah kapitalisme tersembunyi. Program sekolah unggul belum Mencerminkan kultur sekolah yang mengakomodasi ragam kecerdaasan Siswa.
Cara berpikir kepala sekolah dan guru yang cenderung Mempertahankan paradigma lama tentang kecerdasan siswa misalnya, Merupakan contoh sebuah kultur sekolah yang tidak dinamis. Penataan Ruang kelas yang tidak memiliki nilai-nilai estetik, nilai-nilai kecerdasan, Juga merupakan kultur yang tidak kondusif dalam proses belajar siswa. Akibatnya, siswa tidak nyaman, tidak betah tinggal duduk berjam-jam di Ruang kelas, siswa tidak punya selera belajar dan merasa seperti dalam Kurungan. Apabila kondisi seperti ini dibiarkan secara terus-menerus, mmaka Dikhawatirkan akan berdampak pada hasil belajar yang berujung pada Rendahnya kualitas pendidikan di tanah air. Bahkan, jika ditelaah lebih Jauh dari dampak perkembangan teknologi komunikasi, dapat dikatakan Bahwa media sosial teknologi komunikasi telah merebut hasrat belajar Siswa di ruang kelas. Media sosial telah mengalihkan perhatian siswa Dalam belajar mata pelajaran tertentu. Oleh karena itu, sekolah dan ruang Kelas sebagai tempat belajar siswa harus lebih menarik daripada media Sosial.
Di zaman sekarang ini kebudayaan didalam sekolah memang sudah terlupakan serta tidak di prioritaskan lagi, bahkan banyak guru yang menganggap kebudayaan tidaklah teramat penting. Sesungguhnya kultur sekolah sangat lah penting bagi perkembangan generasi sekarang, dengan adanya kultur sekolah yang baik disekolah maka akan semakin mendukung tumbuh perkembangan dari siswa siswi sekalian. Terutama di era globalisasi sekarang ini, banyak kebudayaan yang sangat bermanfaat bagi siswa siswi namun dilupakan dan disisihkan dengan hal yang lebih modern.
Dalam konteks persekolahan (schooling), sekolah Memiliki konsekuensi dan tantangan yang semakin Berat, terkait dengan tuntutan masyarakat terhadap Kualitas dan layanan pendidikan yang seharusnya Diberikan. Sekolah dipercaya sebagai institusi yang Menjadi arena pengembangan aneka potensi dan Kecerdasan majemuk siswa (multiple intelligences). Oleh karena itu, upaya perbaikan sekolah perlu Didorong menjadi aktivitas yang melekat (embedded) dalam setiap gerak perubahan sekolah. Siswa perlu diberikan kebebasan untuk mengembangkan pengetahuan Yang dimiliki, bebas untuk berpikir kreatif dan menemukan hal-hal baru, Tapi tetap ada sosok seorang pendidik yang peduli dan bertanggung jawab Yang senantiasa memberikan teladan, menumbuh kembangkan minat, Bakat dan ragam kecerdasan peserta didik, serta mampu mendorong Peserta didik berkembang menurut kodratnya. Budaya sekolah merupakan jaringan tradisi dan Ritual yang kompleks, yang telah dibangun dari Waktu ke waktu oleh guru, siswa, orangtua, dan Administrator yang bekerja sama dalam menangani Krisis dan prestasi. Pola budaya sangat abadi, Memiliki dampak yang kuat pada kinerja, dan Membentuk bagaimana orang berpikir, bertindak, Dan merasa. Dalam perjalanannya, sekolah juga mmemiliki Kebiasaan dan upacara-komunal untuk merayakan Keberhasilan, untuk memberikan kesempatan Selama transisi kolektif, dan untuk mengakui Kontribusi masyarakat terhadap sekolah. Budaya Sekolah juga meliputi simbol dan cerita yang Mengkomunikasikan nilai-nilai inti, memperkuat Misi, membangun komitmen, dan rasa kebersamaan. Simbol adalah tanda lahiriyah nilai. Cerita Merupakan representasi sejarah dan makna Kelompok. Dalam budaya positif, fitur tersebut Memperkuat proses pembelajaran, komitmen, dan Motivasi, karena menjamin para anggota konsisten Dengan visi sekolah.
Dizman sekarang ini sangat dibutuhkan sosialisasi terhadap guru serta kepala sekolah agar kultur didalam sekolah tidak dihilangkan ataupun dilupakan tapi sebaliknya kultur didalam sekolah seharunya terus dibudayakan dan diajarkan kepada siswa siswi agar terbentuk karakter yang baik. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat kultur sekolah ini salah satunya dengan cara mengajar bertema sejarah, lebih banyak memberikan motivasi kepada peserta didik, tata tertib yang lebih dipertegas, dll.
Sekolah berperan dalam menyampaikan Kebudayaan dari generasi ke generasi dan oleh Karena itu harus selalu memperhatikan kondisi Masyarakat dan kebudayaan umum. Namun Demikian, di sekolah itu sendiri timbul pola Kelakuan tertentu. Kebudayaan sekolah merupakan Bagian dari kebudayaan masyarakat luas, namun Mempunyai ciri-ciri yang khas/unik sebagai suatu Sub-kebudayaan/sub-culture (Nasution, 1999). Timbulnya sub-kebudayaan sekolah juga terjadi Karena sebagian besar dari waktu siswa terpisah Dari kehidupan orang dewasa. Dalam kondisi Demikian, dapat berkembang pola perilaku yang khas bagi siswa yang tampak dari pakaian, bahasa, Kebiasaan, kegiatan-kegiatan, serta upacara-Upacara. Sebab lain timbulnya kebudayaan sekolah Adalah tugas sekolah yang khas yakni mendidik anak Melalui penyampaian sejumlah pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), ketrampilan (psikomotorik) yang sesuai dengan kurikulum Dengan metode dan teknik kontrol tertentu yang Berlaku di sekolah itu. Suatu budaya sekolah Mempengaruhi cara orang berpikir, merasa, dan Bertindak. Mampu memahami dan membentuk Budaya adalah kunci keberhasilan sekolah dalam Mempromosikan staf dan belajar siswa. Sedangkan Menurut Willard Waller (Deal & Peterson, 2011), Sekolah memiliki budaya yang pasti tentang diri Mereka sendiri. Di sekolah, ada ritual yang kompleks Dalam hubungan interpersonal, satu set kebiasaan, Adat istiadat, dan sanksi irasional, kode moral yang Berlaku di antara mereka. Orangtua, guru, kepala Sekolah, dan siswa selalu merasakan sesuatu yang Istimewa, namun seringkali tak terdefinisikan, Tentang sekolah mereka, tentang sesuatu yang Sangat kuat namun sulit untuk dijelaskan. Kenyataan Ini, merupakan aspek sekolah yang sering diabaikan Dan akibatnya seringkali tidak hadir dalam diskusi-Diskusi tentang upaya perbaikan sekolah.
Deal & Peterson (1999) memperluas kajian yang Menunjukkan betapa kultur berpengaruh terhadap Berjalannya fungsi sekolah. Berikut ini deskripsi Mengenai aspek-aspek kultur sekolah yang Berpengaruh terhadap fungsi sekolah:
1. Visi dan Nilai (Vision and Values)
2. Upacara dan Perayaan (Ritual and Ceremony)
3. Sejarah dan Cerita (History and Stories)
4. Arsitektur dan Artefak (Architecture and Artifacts)
Budaya sekolah memiliki Pengaruh terhadap prestasi sekolah, perubahan dan Perbaikan sekolah, serta berpengaruh pada Pembelajaran siswa. Suatu sekolah dapat Bertransformasi dengan membangun kekuatan, Tujuan, dan budaya belajar positif, dengan Meninggalkan kebiasaan yang negatif dan kontra Produktif. Pimpinan sekolah yang senantiasa Mengkomunikasikan tujuan bersama dan Membangun makna simbolis merupakan kunci Untuk membentuk budaya sukses di sekolahnya. Guru dapat berhasil dalam memfokuskan budaya Pada produktivitas, kinerja, dan upaya perbaikan. Budaya membantu para guru dalam mengatasi Ketidakpastian pekerjaan mereka dengan Memberikan fokus pada kolegialitas Di sekolah, budaya menghargai kolegialitas dan Kolaborasi. Orang-orang termotivasi dan memembangun. Pada suatu organisasi yang memiliki makna, nilai-Nilai, sebuah tujuan yang memuliakan. Komitmen Tumbuh dengan kuat dan memelihara kultur sosial. Identifikasi diperkuat dengan misi inspiratif yang Jelas dan mengkristal yang dipegang teguh. Motivasi Diperkuat melalui ritual yang memelihara identitas, Tradisi yang mengintensifkan koneksi ke sekolah, Dan upacara yang membangun komunitas.
Kultur sekolah merupakan faktor kunci Yang menentukan pencapaian prestasi akademik Maupun non akademik, dan keterlaksanaan proses Pembelajaran bagi siswa. Kultur sekolah meliputi Faktor material yang tangible dan non- material yang Intangible. Realitas menunjukkan bahwa kunci Keberhasilan pendidikan seringkali justru terletak Pada faktor yang tak terlihat. Dalam pengembangan kultur sekolah, terdapat Aneka pilihan alternatif yang dapat disesuaikan Dengan visi-misi dan kondisi sekolah, serta profil Siswa dalam aneka kecerdasan majemuk Sebagai Sub-kultur, setiap sekolah dapat mengembangkan Kultur sekolah yang khas sesuai dengan potensi yang Dimiliki, yang bisa jadi identik dengan kultur Masyakarat yang lebih luas. Dengan adanya variasi Tersebut, setiap sekolah memiliki peluang yang sama Untuk membanggakan keunggulan sekolah masing-Masing yang khas.
Dapat disimpulkan berdasarkan apa yang telah sya baca, maka kultur sekolah sangat lah penting untuk ditanamkan didalam diri peserta didik guna mendukung pembentukan karakter yang baik.
Referensi bacaan
https://jurnal.ugm.ac.id/jps/article/view/23404/pdf
Komentar
Posting Komentar